Wednesday, 2 November 2022

Mengapa manusia mudah berpaling?

Manusia adalah primata super cerdas yang alam semesta hadirkan di planet bernama bumi, kita ketahui bersama bahwa manusia adalah mahluk unggul dari mahluk lainnya, manusia satu satunya spesies yang mampu menguasai peradaban di bumi.tak terlepas dalam hal asmara manusia juga terkadang memiliki ambisi untuk memenuhi keinginan asmaranya? namun bila kita lihat banyak sekali ketidakpuasan manusia terhadap apa yang sudah di dapat, sebagai contoh mengapa banyak wanita tidak cukup dengan 1 pria? sebelum kita bahas lebih jauh mari kita pelajari sejarah bagaimana awal peradaban manusia itu terbentuk

bila kita gunakan teori evolusi, awal mula manusia mulai berfikir dan memiliki akal adalah ketika kita berevolusi dari homo erectus menjadi homo sapiens, di homo sapiens ini lah kita mulai bisa berfikir dan berfilsafah, bila kita lihat di era homo erectus dan evolusi sebelumnya, manusia cendrung tidak puas terhadap apa yang sudah dia dapat, ketika dia sudah dapat ini dan bosan, lelah, jenuh dll maka dia akan mencari pengganti lainnya untuk menutupi perasaan tidak puas, bosan, lelah, dll. bahkan spesies mereka rela menumpahkan darah demi ambisinya memenuhi hasratnya demi menghilangkan ketidakpuasaan mereka, bosan, lelah dan jenuh mereka

Namun alam semesta rupanya baik kepada spesies kita, kita yang sebelumnya hanya primata yang hanya tau hasrat dan ketidakpuasan terhadap hal yang kita dapat, di evolusikan lah dari homo erectus dan sebelumnya menjadi homo sapiens, disinilah manusia diberi akal dan kecerdasan untuk mengatasi dan mencari solusi permasalah di atas tanpa harus membuat kegaduhan dan masalah baru, homo sapiens di beri akal dan kecerdasan untuk mengatasi masalah ketidakpuasaan,lelah, jenuh dll itu tanpa harus merugikan spesies lain serta mencari pengganti yang bisa memenuhi keinginannya itu, akal pada homo sapiens itu lah yang menjadi gerbang/penghalang/pembatas agar manusia tidak rakus mencari pengganti yg baru demi keinginan egoismenya 

bila kita kutip sebuah hadist

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

 

Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 6439 dan Muslim no. 1048

jadi ada 3 sebeb manusia cendrung tidak puas dan mencari pengganti lain yang bisa memenuhi keinginannya bila sudah merasa bosan, lelah, jenuh dll

1. Tubuh/jasadnya memang sudah berevolosi menjadi manusia modern ( homo sapiens ) namun fikiran dan nalurinya belum bervolusi , masih seperti spesies simpanse dsb

2. ada masalah gangguan kejiwaan yang membuat akalnya tidak bisa di gunakan dengan baik 

3. cacat genetika yang mengakibatkan system tubuh tidak berjalan dengan baik

 


EmoticonEmoticon

Note: only a member of this blog may post a comment.